RSS
Post Icon

Nalar Masa Keemasan Islam dan Implikasinya di Indonesia

Pertimbangan yang dijadikan Dr. Mahmud Arif menjadi predikat Cumlaude sebenarnya melihat tulisan ini untuk Fakultas Tarbiyah masih dipandang langka dan Dr. Mahmud Arif ini memasuki daerah-daerah filosofis historis yang sangat dalam, oleh karena itu mungkin harapan Tim penguji adalah menjadi perangsang stimuli motivasi bagi dosen-dosen lain dilingkungan Tarbiyah untuk bisa mengembangkan pemikiran-pemikiran yang lebih luas lebih dalam daerah-daerah filosofis historis.

Disertasi berjudul EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM : Kajian Atas Nalar Masa Keemasan Islam dan Implikasinya di Indonesia yang ditulis oleh Dr. Mahmud Arif, M.Ag.

Sambutan promotor Prof. Dr. Sodiq Aziz Kuntoro, M.Ed. selengkapnya:

Bapak Rektor yang kami hormati, Saudara Dr. Mahmud Arif yang saya hormati. Tim penguji yang kami hormati.

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saya sebagai promotor dan Prof. Machasin tentu sangat gembira atas hasil prestasi yang Dr. Mahmud Arif telah capai pada siang hari ini. Kami ucapkan selamat bagi Anda dan keluarga yang tentu sangat mendukung sekali dengan usaha Anda untuk mencapai gelar Doktor. Saya percaya bahwa anak Anda juga istri lebih besar lagi sangat memberi dukungan. Tentu saya hanya berpesan kepada Saudara Mahmud Arif. Ini sebuah prestasi yang luar biasa karena mungkin baru pertama atau kedua dari 131 Doktor untuk memperoleh Cumlaude.

Oleh karena itu apa yang saya ingin sampaikan terimalah kebanggaan ini dengan sebuah kerendahan hati jangan sampai menjadi sebuah kesombongan, kesombongan intelektual. Anda harus menerima dengan kerendahan hati Anda, berprestasi ini adalah bukan untuk diri, bukan untuk nama atau kebanggaan nama sendiri, tetapi manfaat kemaslahatan bagi orang banyak, itu tentu yang lebih penting. Pertimbangan yang dijadikan Dr. Mahmud Arif menjadi predikat Cumlaude sebenarnya melihat tulisan ini untuk Fakultas Tarbiyah masih dipandang langka dan Dr. Mahmud Arif ini memasuki daerah-daerah filosofis historis yang sangat dalam, oleh karena itu mungkin harapan Tim penguji adalah menjadi perangsang stimuli motivasi bagi dosen-dosen lain dilingkungan Tarbiyah untuk bisa mengembangkan pemikiran-pemikiran yang lebih luas lebih dalam daerah-daerah filosofis historis. Jadi saya kira pertimbangan itu menjadi pertimbangan untuk nilainya menjadi sangat-sangat bagus.

Pesan yang lain adalah bahwa hendaknya apa yang menjadi kebanggaan prestasi ini jangan menjadi sebuah beban artinya memang punya tanggung jawab besar, kalau Bapak Dr. Mahmud Arif memperoleh predikat Cumlaude akan dilihat oleh umum, dilihat selanjutnya oleh teman-teman yang lain apa yang dilakukan, apakah sekedar selesai doktor berhenti, saya kira penelitian doktor bukan sesuatu yang final, tidak ada ilmu yang final. Semua terus menerus dikaji bahkan mungkin akan di koyak-koyak oleh peneliti lain, dan ini perlu Pak Dr. Arif ini untuk terus menerus menampilkan pengembangan pemikirannya sehingga hendaknya dituntut untuk lebih jauh menulis atau meneliti lebih jauh.

Substansi filosofisnya sangat bagus tetapi perlu dipikirkan tentang aplikasi-aplikasi impiris yang memberikan sebuah nuansa bagaimana itu diaplikasikan yang bisa membawa perubahan dalam kehidupan pendidikan secara riil. Ini yang tentu perlu dipikirkan lebih jauh, juga diharapkan sesudah selesai ini Bapak Dr. Mahmud Arif tidak berhenti, tetapi terus menerus berkarya, sangat diharapkan bisa membangun penelitian-penelitian aplikatif mungkin yang terkait dengan metodologi pengajaran metodologi pendidikan yang betul-betul tidak ortodoks tetapi bagaimana tehnikel tehnologi saince bisa berkembang.

Basis kebudayaan jadi sebenarnya strategi apa yang baru itu sebenarnya harus menyangkut strategi kebudayaan, bagaimana kebudayaan pendidikan ini lebih progresif dan saya mengingatkan bahwa konserfatif ortodoks itu tidak selalu bertentangan yang progresif, karena kedua fungsi ini selalu ada di dalam pendidikan. Saya tadi memberi contoh bahwa di Jepang itu konservatifisme bahkan sintoisme dan itu sampai sekarang masih berkembang bahkan mengambil tehnologi saincetech dari Barat. Model-model itu saya kira lebih bagus untuk dikembangkan, bukan seperti Barat yang tehnologi lebih maju tapi menafikan nilai-nilai tradisional.

Hal-hal lain yang perlu kami tambahkan yaitu bahwa Bapak. Dr. Mahmud Arif adalah tampaknya dari penguasaan bahasa Arab sangat bagus karena Disertasi ini penuh dengan bahasa-bahasa Arab yang saya sendiri tidak tahu, saya sangat bangga dengan itu tapi perlu dikembangkan Bapak Mahmud Arif, bahasa Inggris perlu ditingkatkan lagi karena untuk dialog dengan ilmuwan Barat, karena nanti banyak memasuki seminar-seminar internasional, tentu penguasaan bahasa Inggris perlu diperkuat.

Jadi pesannya yang lebih jauh adalah seperti tadi jangan menjadi sombong, jangan ini jadikan sebuah beban, Bapak Dr. Mahmud Arif masih muda dan diharapkan lebih bisa berkarya lagi lebih jauh.

Saya kira demikian Pak. Saya kira cukup sekian terima kasih.

Wassalamu’alaum wr. wb.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: