RSS
Post Icon

Lakon Bimo Suci

Disertasi berjudul MORAL ISLAM DALAM LAKON BIMA SUCI yang ditulis oleh Dr. Teguh, M.Ag.
Sambutan Promotor Prof. Dr. Marsono selengkapnya:
Yang terhormat Bapak Rektor UIN Sunan Kalijaga, yang terhormat Bapak Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, yang terhormat para Guru Besar, yang terhormat para undangan, mahasiswa, dan para hadirin hadirat yang saya mulyakan.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudara Dr. Teguh, M.Ag. yang berbahagia. Setelah mengalami perjalanan yang agak panjang, karena mulai terdaftar tahun 1999 lalu bisa dihitung sekarang tahun 2008. lagi pula saudara itu mondar mandir cukup jauh. Dari Tulungagung, Yogyakarta, Magelang tempat lahir. Akhirnya Saudara dapat menyelesaikan disertasi ini dengan selamat, Alhamdulillah.
Pada awalnya Saudara menemui saya dan Promotor II dalam hal ini Prof. Dr. H. Iskandar Zulkarnain sangat bersemangat dan kepada saya mengatakan “Ya ini Prof. Saya, anak saya lahir saya lulus S1, anak kedua lahir lulus S2, anak ketiga lahir ya nanti maunya lulus S3”. saya menjawab waktu itu: “Ya baik”, tetapi dalam jalannya waktu, prosesnya agak tertatih-tatih, ya karena jauh dan mungkin di Tulungagung banyak tugas, lagi pula biasanya pada detik-detik terakhir para promovendus pada bersemangat. Tinggal penyempurnaan. Namun ini agak aneh, Saudara Dr. Teguh ini justru malah loyo kemarin itu. Tampaknya hampir-hampir putus asa. Saudara Dr. Tegus pada waktu itu berkata kepada saya: “Wah dos pundi nggih Pak kula niki …. agak panjang yang tidak saya ceritakan dan Alhamdulillah ada alangan.
Ada satu penguji yang paling ditakuti oleh Dr. Teguh. Mungkin do’anya terkabul ha ha ha ha. Takut betul itu Dr. Teguh dengan yang bersangkutan. Saya yang membangkitkan gimana ya bagaimana ya. Dia mengatakan: “Saya ini, ya proses ini seperti perjalanan tokoh Bima dalam detik-detik terakhir”, ya dan saya sendiri dalam hati berkata, karena sudah lama ujiannya Tertutup itu, itu saya pikir promovendus ini menghilang dari kancah studi S3 di UIN, eee… ternyata tiba-tiba muncul, dengan hasil yang sudah revisi yang hasilnya cukup lumayan. Syukur Alhamdulillah. Lalu sekarang diujikan dan Saudara Promovendus mendapatkan gelar tertinggi.
Nah saya harapkan Saudara Dr. Teguh itu menjiwai dan mengamalkan betul apa yang ada dalam perjalanan yang ditempuh oleh Bima yaitu Sembah raga Syari’ah, menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, sabar memang sudah sabar, sopan kelihatan juga sopan. Tarekat Sembah Cipta, menyesali hal-hal yang salah. Hakekat sembah Jiwa, memahami ajaran asal-usul manusia. Sangkan paarning dumadi, makrifat sembah rasa yaitu yang tadi hulul dan iktikat saya mohon agak hati-hati, saya mohon banyak membaca lagi agar jangan sampai nanti Saudara Dr. Teguh itu di masyarakat nanti keblabasen karena sebenarnya kata tadi yang muncul anak akhlak itu sangat rahasia, sangat esoterik dan tidak bisa dibuka halsemacam ini kan ujian terbuka macam begitu, dan pada tataran yang nantinya itu tataran makrifat yang tadi bisa bapak ibu kita semua saksikan, itu kata-kata manunggaling kawula gusti dari hasil bacaan saya Dzat Tuhan dan dzat manusia itu semuanya yang saya baca kecuali Syeh Siti Jenar ya itu memang polemik, Dzat Tuhan dan dzat manusia memang tetap berbeda.
Jadi dan itu lebih lanjut dalam Centini dikatakan kalau memperbincangkan hal itu akhirnya itu tetap tankinoyongopo tidak dapat dikatakan dengan kosa kata apapun sampai demikian banyak lalu awang-uwung kosong. Sehingga ini tolong hati-hati karena nantinya itu Saudara Dr. Teguh akan menjadi panutan dan akan diikuti, dan sekarang masyarakat itu sangat mengharapkan. Jadi tugas saudara Dr. Teguh adalah memberi pencerahan, memberi bimbingan seperti penyajian awal-awal waktu akan saudara Dr. Teguh diberi kesempatan untuk mempresentasikan alasan mengapa itu yang menjadi pilihan topiknya.
Saya kira cukup jelas pesan saya mewakili Tim Promotor dan semua para penguji bahwa dalam tataran manunggaling kawulo Gusti memang disitu, apa itu Dzat Tuhan masuk pada manusia sehingga manusia bersifat seperti Tuhan, tetapi Dzat Tuhan dan manusia tetap berbeda, itu hampir sekian banyak yang saya baca seluruhnya itu hampir-hampir begitu dan puncaknya adalah Centini diulas demikian panjang lebar.
Saya kira harapan dan pesan dari saya cukup sekian, sekali lagi selamat berbahagia.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: